Senin, 01 Desember 2008

Tulip

Tulip (Tulipa) merupakan nama genus untuk 100 spesies tumbuhan berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Tulip berasal dari Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan stepa di Kazakhstan. Negeri Belanda terkenal sebagai negeri bunga tulip. Tulip juga merupakan bunga nasional Iran dan Turki.

Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya berukuran besar terdiri 6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, atau berbagai macam kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji-biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.

Seperti halnya bunga mawar, lili, anggrek dan peony, tulip adalah tanaman bunga yang paling banyak dibudidayakan manusia.



arabicum


Adenium arabicum berasal dari Timur Tengah. Dari sana dibawa ke berbagai negara yang


berbeda iklimnya sehingga terjadi perubahan karakter adenium arabicum.
Semula hanya ada 2 jenis arabicum yaitu :
1. Adenium arabicum dataran rendah. Hidup dibawah ketinggian 1000 dpl.Cara membedakan : lihat batangnya.Batangnya tinggi, bilamana ditanam di alam bebas bisa mencapai 2 meter atau lebih. Cabang berumpun dan agak berkelok-kelok. Daunnya bulat, besar, adan agak lonjong.
2. Adenium arabicum dataran tinggi. Aselinya hidup di ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut.Batangnya agak pendek, melebar ke samping. Cabangnya tumbuh luirus vertikal.
3. Ra Chine Pan Dok (RCN). Nama ini dalam bahasa Thailand berarti : Ratu Seribu Bunga (Queen of Thousand Flower).Rajin berbunga, berbatang lentur, dan bercabang banyak. Cabang tumbuh merumpun, lurus dan meninggi. Percabangannya yang rapat menimbulkan kesan tua pada tanaman. Daunnya kecil berukuran 2 - 5 cm, berbentuk oval, tidak berbulu, dan mengkilap dibagian atas dan bawah permukaan daun. Bijinya sulit diperoleh dan berukuran paling kecil dibandingkan dengan jenis arabicum lain.

BUDI DAYA adenium arabicum ternyata cukup mudah. Tak jauh berbeda dengan adenium jenis lainnya. Kesulitannya hanya mendatangkan bibitnya.

Untuk para pemula, Ismael menyarankan membeli biji arabicum secara kolektif untuk menekan ongkos. Jika bibit sudah diperoleh, langkah pertama adalah penyemaian biji secara massal.

Untuk itu, perlu disiapkan polybag, pot atau bak penyemaian. Media yang digunakan adalah campuran antara pupuk kandang, pasir, dan sekam bakar. Bisa juga ditambahkan pupuk perangsang pertumbuhan.

Bibit ditanam dengan jarak yang teratur 1--2 cm. Caranya, dengan melubangi media mengunakan tangan dengan kedalaman tidak lebih dari setengah sentimeter.

Benih ditanam dalam posisi mendatar, kemudian ditutup dengan media. Media disiram hingga basah. Bak penyemaian sebaiknya diletakkan di tempat yang ternaungi agar penguapan tidak terlalu tinggi.

Biasanya, sepekan kemudian benih sudah berkecambah. Saat inilah penyiraman dilakukan kembali dengan menggunakan sprayer agar tidak merusak media tanam. Pupuk perangsang tumbuh seperti Novelgro, minyak ikan atau vitamin B dapat ditambahkan guna memacu pertumbuhan.

Ketika tanaman memasuki usia 1 hingga 1,5 bulan atau telah memiliki daun antara 6 dan 10 helai. Langkah selanjutnya adalah memindahkannya ke media yang lebih luas--bisa menggunakan polybag untuk setiap bibit--karena nutrisi pada bak penyemaian terbatas. Saat inilah, adenium arabicum sudah dapat dikenali dari ukuran bonggolnya yang lebih besar dari jenis-jenis adenium lain.

Media yang digunakan dapat berupa campuran pasir bangunan, sekam bakar, pupuk kandang, dan dolomit untuk mengatur keasaman media tanam.

Beberapa jenis bahan lain yang bisa digunakan adalah pasir malang, cocopeat atau serbuk gergaji. Yang perlu diketahui, sesuai dengan habitat aslinya yang berupa pasir dan bebatuan, adenium membutuhkan media tanam yang gembur, dan mudah untuk melewatkan air. Untuk mengatasi kekurangan unsur hara, dibutuhkan pemupukan yang lebih teratur.

Bibit dipindahkan ke polybag dengan hati-hati agar akar yang sudah terbentuk tidak putus. Untuk 3--4 hari pertama, bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang ternaungi.

Jika dirasa sudah cukup kuat, bibit dapat diletakkan di tempat terbuka. Hingga tahap ini, perawatan dan pengawasan tanaman terus dilakukan agar terhindar dari berbagai masalah.

Hingga masa remaja, yaitu usia 5--6 bulan, bibit arabicum makin mudah dikenali saat bonggol yang makin meliuk dan mulai tumbuhnya banyak cabang. Pada tahap ini pun, arabicum sudah kelihatan sedap dipandang. Di usia ini juga adenium arabicum sudah dapat dipasarkan ke konsumen.

Sedangkan untuk pemupukan tanaman adenium, maupun arabicum khususnya, disesuaikan dengn fase pertumbuhannya. Kini di pasaran telah tersedia berbagai macam jenis pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik atau pupuk kimia.

adenium arabicum

Adenium arabicum berasal dari Timur Tengah. Dari sana dibawa ke berbagai negara yang berbeda iklimnya sehingga terjadi perubahan karakter adenium arabicum.
Semula hanya ada 2 jenis arabicum yaitu :
1. Adenium arabicum dataran rendah. Hidup dibawah ketinggian 1000 dpl.Cara membedakan : lihat batangnya.Batangnya tinggi, bilamana ditanam di alam bebas bisa mencapai 2 meter atau lebih. Cabang berumpun dan agak berkelok-kelok. Daunnya bulat, besar, adan agak lonjong.
2. Adenium arabicum dataran tinggi. Aselinya hidup di ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut.Batangnya agak pendek, melebar ke samping. Cabangnya tumbuh luirus vertikal.
3. Ra Chine Pan Dok (RCN). Nama ini dalam bahasa Thailand berarti : Ratu Seribu Bunga (Queen of Thousand Flower).Rajin berbunga, berbatang lentur, dan bercabang banyak. Cabang tumbuh merumpun, lurus dan meninggi. Percabangannya yang rapat menimbulkan kesan tua pada tanaman. Daunnya kecil berukuran 2 - 5 cm, berbentuk oval, tidak berbulu, dan mengkilap dibagian atas dan bawah permukaan daun. Bijinya sulit diperoleh dan berukuran paling kecil dibandingkan dengan jenis arabicum lain.

adenium

Adenium atau Kamboja Jepang (nama kamboja jepang sendiri sebenarnya menyesatkan, karena dapat diidentikkan dengan kamboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika) berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan asia barat sampai afrika. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir (desert rose). Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi media yang kering dibanding terlalu basah. Disebut sebagai adenium, karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden (Ibukota Yaman).

Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotype yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, sedangkan tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang, sehingga jika dahulu kala sudah ada Kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar, maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah sebagai kamboja jepang.

Sebenarnya kamboja adalah jenis Plumeria, kerabat jauh dari Adenium. Beberapa perbedaan antara Adenium dengan Plumeria adalah sebagai berikut:

  • Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi.
  • Plumeria berbatang kecil memanjang tanpa bentuk umbi, dengan sosok tanaman yang besar dan dapat tumbuh tinggi, dengan bentuk daun panjang dan besar.

caladium

Caladium atau keladi merupakan tanaman keluarga araceae yang menawarkan corak warna daun yang mempesoan. Lembaran daun caladium memiliki banyak corak. Dan dengan warna yang kontras dan menyolok. Namun, sayangnya tanaman ini banyak dikenal sebagai tanaman yang sulit menghasilkan daun dalam jumlah banyak secara serempak. Bahkan dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan dan cara penanganan yang tidak benar bisa mengakibatkan caladium mengalami mogok tubuh.

Masa tidur atau mogok tumbuh seperti itu sering juga disebut sebagai dorman. Di habitat asalnya, keladi sering melakukan dormansi sebagai salahsatu cara untuk bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Semisal, suhu dan lama penyinaran yang tidak sesuai. Kekurangan zat hara dan air.

Anthurium




Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron,keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae,anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium.

Tanaman ini termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa dormansi. Dialam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan.

Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar dan menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Tidak heran bila tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja.

Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua yaitu jenis anthurium daun dan jenis anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong.Di alam anthurium mudah tumbuh pada media batang pepohonan yang telah membusuk atau tumbuh di pepohonan dan bersifat epifit. Oleh karenanya pembudidayaan tanaman ini tidaklah sulit.

Meskipun pembudidayaan tanaman relatif mudah namun cara pembudidayaan yang baik perlu dikuasai agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh baik sehingga mampu menampilkan keindahan yang prima. Untuk hal itu maka perlu pemahaman tentang morfologi tanaman, syarat tumbuh, media tanaman, penanaman, cara perawatan dan pengendalian hama penyakit.

SYARAT TUMBUH

Kebutuhan Cahaya
Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedang untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25%.

Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang.

Kebutuhan Suhu
Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18º-31º C. penampilan daun akan lebih mengkilap bilaman a perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Kondisi ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau dan mengkilap. Untuk hal itu maka bilamana suhu siang terlalu tinggi, pada lingkungan pertanaman perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.

Kebutuhan Kelembaban
Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%. Bilamana kelembaban udara terlalu kering maka perlu penyemprotan air di sekitar tanaman. Sebaliknya bila terlalu lembab perlu dipasang kipas angin.

Sirkulasi Udara
Angin semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman, karena dengan adanya angin yang bertiup perlahan akan membuat hawa yang sejuk. Oleh karena itu peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan berperan ganda, yakni menyejukan udara, menjaga kelembaban udara dan menjaga suhu udara.

MORFOLOGI TANAMAN

Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor.

AKAR
Anthurium yang sehat mempunyai jumlah akar yang banyak, berwarna putih dan menyebar ke segala arah. Oleh sebab itu membutuhkan media yang porous.
BATANG
Batang Anthurium tidak nampak karena terbenam di dalam media. Setelah tanaman dewasa batang ini akan membesar menjadi bonggol.
DAUN
Daun Anthurium pada umumnya tebal dan kaku, bentuknya bervariasi seperti berbentuk jantung, lonjong, lancip, dan memanjang. Untuk Anthurium daun, kekompakan bentuk daun meningkatkan nilai estetikanya.
BUNGA
Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua bagian bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk seperti ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor. Putik dan tepung sari menempel pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan (dichogamaous). Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
BUAH DAN BIJI
Buah berbentuk bulat dan menempel pada tongkol, buah muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.

PEMELIHARAAN & PERAWATAN

Untuk mendapatkan tanaman yang prima maka kita harus memelihara dan merawatnya sebaik mungkin. Pemeliharaan dan perawatan yang harus dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan da membersihkan daun dari debu dan kotoran yang menempel serta memotong daun yang menguning. Di smping itu kegiatan pemeliharaan yang tidak terlupakan adalah repotting.

Repotting merupakan kegiatan penggantian pot dan sekaligus media karena ukuran tanaman dan potnya sudah tidak sesuai lagi. Langkah-langkah repotting seperti langkah-langkah yang dilakukan pada penanaman. Namun yang perlu diperhatikan dalam repotting ini adalah memotong dan membersihkan akar-akar yang busuk dan mengatur perakaran pada media dan pot yang baru. Pengaturan perakaran ini dimaksudkan agar semua bagian akar dapat kontak langsung dengan media. Jangan sampai akar tidak menempel pada media (ada rongga antara media dan akar) karena hal ini akan menyebabkan membusuknya akar dan akibatnya tanaman akan menjadi tidak sehat.

Pengairan dilakukan dengan alat semprot dan dikenakan keseluruh bagian tanaman dilakukan 2-3 hari sekali dengan melihat kondisi media. Media dijaga agar tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering.

Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk majemuk (N, P dan K) yang penyediaannya lambat (slow riliaze) diberikan 2-3 bulan sekali dengan dosis sesuai anjuran dan besarnya tanaman. Di samping itu juga perlu ditambahkan pupuk daun yang diberikan setipa 1-2 minggu sekali. Untuk menjaga penampilan agar daun tampil bersih dan mengkilap maka daun yang ada perlu dibersihkan dengan lap yang lembut yang telah dibasahi dengan air. Daun-daun yang telah tua dan menguning perlu dipotong.

Minggu, 30 November 2008

Aglaonema

Aglaonema,Tanaman tanaman hias terbaik dinia.Berasal sari Asia Tenggara ,dulu anggota keluarga Araceae ini kebanyakan berdaun hijau dan putih.Diantaranya aglaonema commutatum, A.brevispatum

Aglaonema, sri rejeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau Araceae. Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies.

Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak.

Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami.