Rabu, 10 Desember 2008

Raflesia Arnoldi

Patma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.

Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrasigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Presentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.

Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera.

Dalam kebudayaan Barat, mawar adalah bunga lambang cinta dan kecantikan. Bunga mawar dianggap suci untuk beberapa dewa dalam mitologi Yunani seperti Isis dan Aprodite.

Bunga mawar adalah bunga nasional Inggris dan digunakan sebagai lambang tim nasional rugby Inggris dan Rugby Football Union di Inggris.

Di Kanada, bunga mawar liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga mawar merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New York. Kota Portland di negara bagian Oregon yang setiap tahunnya mengadakan festival bunga mawar sering disebut "Kota Bunga mawar."

Bunga mawar merupakan simbol anti-kekerasan di Georgia sewaktu terjadi Revolusi Mawar di tahun 2003.

Parfum (minyak wangi) dibuat dari minyak mawar yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari proses penyulingan dan penguapan lumatan daun-daun mahkota. Teknik penyulingan mawar berasal dari Persia yang menyebar ke Arab dan India.

Pada saat ini, kebutuhan minyak mawar dunia sebanyak 70%-80% dipenuhi oleh pusat penyulingan mawar di Bulgaria sedangkan sisanya dipenuhi oleh Iran dan Jerman. Penyulingan minyak mawar di Bulgaria, Iran, dan Jerman menggunakan mawar damaskus Rosa damascena 'Trigintipetala,' sedangkan penyulingan di Perancis menggunakan jenis Rosa centifolia. Minyak mawar berwarna kuning pucat atau kuning keabu-abuan juga disebut minyak 'Rose Absolute' untuk membedakannya dengan minyak mawar yang sudah diencerkan. Penyulingan menghasilkan minyak mawar dengan perbandingan 1/3.000 sampai 1/6.000 dari berat bunga, sehingga dibutuhkan 2.000 bunga mawar untuk menghasilkan minyak mawar sebanyak 1 gram.

Minyak mawar terdiri dari geraniol beraroma wangi yang mempunyai rumus kimia C10H18O dengan rumus bangun CH3.C[CH3]:CH.CH2.CH2.C[CH3]:CH.CH2OH dan l-sitronelol; serta rose camphor (parafin tanpa bau).

Euphorbia


Euphorbia adalah tanaman yang berasal dari daerah Madagaskar yang beriklim tropis. Selanjutnya menyebar ke asia dan afrika. Di beberapa daerah tertentu, masyarakatnya mengenal tanaman ini yang diyakini sebagai tanaman pembawa keberuntungan dan rejeki.

Senin, 01 Desember 2008

Tulip

Tulip (Tulipa) merupakan nama genus untuk 100 spesies tumbuhan berbunga yang termasuk ke dalam keluarga Liliaceae. Tulip berasal dari Asia Tengah, tumbuh liar di kawasan pegunungan Pamir dan pegunungan Hindu Kush dan stepa di Kazakhstan. Negeri Belanda terkenal sebagai negeri bunga tulip. Tulip juga merupakan bunga nasional Iran dan Turki.

Tulip merupakan tumbuhan tahunan berumbi yang tingginya antara 10-70 cm, daunnya berlilin, berbentuk sempit memanjang berwarna hijau nuansa kebiru-biruan, dan bunganya berukuran besar terdiri 6 helai daun mahkota. Tulip hasil persilangan menghasilkan bunga berwarna tunggal, merah, oranye, kuning, hijau, biru, ungu, atau berbagai macam kombinasi dan gradasi warna. Tulip menghasilkan biji-biji berbentuk bundar pipih yang dibungkus kapsul kering.

Seperti halnya bunga mawar, lili, anggrek dan peony, tulip adalah tanaman bunga yang paling banyak dibudidayakan manusia.



arabicum


Adenium arabicum berasal dari Timur Tengah. Dari sana dibawa ke berbagai negara yang


berbeda iklimnya sehingga terjadi perubahan karakter adenium arabicum.
Semula hanya ada 2 jenis arabicum yaitu :
1. Adenium arabicum dataran rendah. Hidup dibawah ketinggian 1000 dpl.Cara membedakan : lihat batangnya.Batangnya tinggi, bilamana ditanam di alam bebas bisa mencapai 2 meter atau lebih. Cabang berumpun dan agak berkelok-kelok. Daunnya bulat, besar, adan agak lonjong.
2. Adenium arabicum dataran tinggi. Aselinya hidup di ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut.Batangnya agak pendek, melebar ke samping. Cabangnya tumbuh luirus vertikal.
3. Ra Chine Pan Dok (RCN). Nama ini dalam bahasa Thailand berarti : Ratu Seribu Bunga (Queen of Thousand Flower).Rajin berbunga, berbatang lentur, dan bercabang banyak. Cabang tumbuh merumpun, lurus dan meninggi. Percabangannya yang rapat menimbulkan kesan tua pada tanaman. Daunnya kecil berukuran 2 - 5 cm, berbentuk oval, tidak berbulu, dan mengkilap dibagian atas dan bawah permukaan daun. Bijinya sulit diperoleh dan berukuran paling kecil dibandingkan dengan jenis arabicum lain.

BUDI DAYA adenium arabicum ternyata cukup mudah. Tak jauh berbeda dengan adenium jenis lainnya. Kesulitannya hanya mendatangkan bibitnya.

Untuk para pemula, Ismael menyarankan membeli biji arabicum secara kolektif untuk menekan ongkos. Jika bibit sudah diperoleh, langkah pertama adalah penyemaian biji secara massal.

Untuk itu, perlu disiapkan polybag, pot atau bak penyemaian. Media yang digunakan adalah campuran antara pupuk kandang, pasir, dan sekam bakar. Bisa juga ditambahkan pupuk perangsang pertumbuhan.

Bibit ditanam dengan jarak yang teratur 1--2 cm. Caranya, dengan melubangi media mengunakan tangan dengan kedalaman tidak lebih dari setengah sentimeter.

Benih ditanam dalam posisi mendatar, kemudian ditutup dengan media. Media disiram hingga basah. Bak penyemaian sebaiknya diletakkan di tempat yang ternaungi agar penguapan tidak terlalu tinggi.

Biasanya, sepekan kemudian benih sudah berkecambah. Saat inilah penyiraman dilakukan kembali dengan menggunakan sprayer agar tidak merusak media tanam. Pupuk perangsang tumbuh seperti Novelgro, minyak ikan atau vitamin B dapat ditambahkan guna memacu pertumbuhan.

Ketika tanaman memasuki usia 1 hingga 1,5 bulan atau telah memiliki daun antara 6 dan 10 helai. Langkah selanjutnya adalah memindahkannya ke media yang lebih luas--bisa menggunakan polybag untuk setiap bibit--karena nutrisi pada bak penyemaian terbatas. Saat inilah, adenium arabicum sudah dapat dikenali dari ukuran bonggolnya yang lebih besar dari jenis-jenis adenium lain.

Media yang digunakan dapat berupa campuran pasir bangunan, sekam bakar, pupuk kandang, dan dolomit untuk mengatur keasaman media tanam.

Beberapa jenis bahan lain yang bisa digunakan adalah pasir malang, cocopeat atau serbuk gergaji. Yang perlu diketahui, sesuai dengan habitat aslinya yang berupa pasir dan bebatuan, adenium membutuhkan media tanam yang gembur, dan mudah untuk melewatkan air. Untuk mengatasi kekurangan unsur hara, dibutuhkan pemupukan yang lebih teratur.

Bibit dipindahkan ke polybag dengan hati-hati agar akar yang sudah terbentuk tidak putus. Untuk 3--4 hari pertama, bibit sebaiknya diletakkan di tempat yang ternaungi.

Jika dirasa sudah cukup kuat, bibit dapat diletakkan di tempat terbuka. Hingga tahap ini, perawatan dan pengawasan tanaman terus dilakukan agar terhindar dari berbagai masalah.

Hingga masa remaja, yaitu usia 5--6 bulan, bibit arabicum makin mudah dikenali saat bonggol yang makin meliuk dan mulai tumbuhnya banyak cabang. Pada tahap ini pun, arabicum sudah kelihatan sedap dipandang. Di usia ini juga adenium arabicum sudah dapat dipasarkan ke konsumen.

Sedangkan untuk pemupukan tanaman adenium, maupun arabicum khususnya, disesuaikan dengn fase pertumbuhannya. Kini di pasaran telah tersedia berbagai macam jenis pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik atau pupuk kimia.

adenium arabicum

Adenium arabicum berasal dari Timur Tengah. Dari sana dibawa ke berbagai negara yang berbeda iklimnya sehingga terjadi perubahan karakter adenium arabicum.
Semula hanya ada 2 jenis arabicum yaitu :
1. Adenium arabicum dataran rendah. Hidup dibawah ketinggian 1000 dpl.Cara membedakan : lihat batangnya.Batangnya tinggi, bilamana ditanam di alam bebas bisa mencapai 2 meter atau lebih. Cabang berumpun dan agak berkelok-kelok. Daunnya bulat, besar, adan agak lonjong.
2. Adenium arabicum dataran tinggi. Aselinya hidup di ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut.Batangnya agak pendek, melebar ke samping. Cabangnya tumbuh luirus vertikal.
3. Ra Chine Pan Dok (RCN). Nama ini dalam bahasa Thailand berarti : Ratu Seribu Bunga (Queen of Thousand Flower).Rajin berbunga, berbatang lentur, dan bercabang banyak. Cabang tumbuh merumpun, lurus dan meninggi. Percabangannya yang rapat menimbulkan kesan tua pada tanaman. Daunnya kecil berukuran 2 - 5 cm, berbentuk oval, tidak berbulu, dan mengkilap dibagian atas dan bawah permukaan daun. Bijinya sulit diperoleh dan berukuran paling kecil dibandingkan dengan jenis arabicum lain.

adenium

Adenium atau Kamboja Jepang (nama kamboja jepang sendiri sebenarnya menyesatkan, karena dapat diidentikkan dengan kamboja, yang banyak ditemui di areal pemakaman. Sedangkan embel-embel kata jepang seakan-akan bunga ini berasal dari Jepang, padahal Adenium berasal dari Asia Barat dan Afrika) berasal dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan asia barat sampai afrika. Sebutannya disana adalah Mawar Padang Pasir (desert rose). Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi media yang kering dibanding terlalu basah. Disebut sebagai adenium, karena salah satu tempat asal adenium adalah daerah Aden (Ibukota Yaman).

Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin dikaitkan dengan stereotype yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar biasa disebut sebagai Bangkok, sedangkan tanaman yang kecil-kecil biasa disebut Jepang, sehingga jika dahulu kala sudah ada Kamboja yang sosok tanamannya tinggi besar, maka begitu ada tanaman yang sosoknya kecil tapi mirip kamboja, disebutlah sebagai kamboja jepang.

Sebenarnya kamboja adalah jenis Plumeria, kerabat jauh dari Adenium. Beberapa perbedaan antara Adenium dengan Plumeria adalah sebagai berikut:

  • Adenium berbatang besar dengan bagian bawah menyerupai umbi, namun sosok tanamannya sendiri kecil dengan daun kecil panjang. Akar adenium juga dapat membesar menyerupai umbi.
  • Plumeria berbatang kecil memanjang tanpa bentuk umbi, dengan sosok tanaman yang besar dan dapat tumbuh tinggi, dengan bentuk daun panjang dan besar.